Senin, 02 Februari 2009

Sosok Bpk. Marpuji Calon DPD Jateng

KH. DRS MARPUJI: Pribadi yang Religius dan Pekerja Sosial Sejati



KH. DRS. MARPUJI lahir di Dukuh Jaten, Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten 21 Agustus 1951. Desa di wilayah lereng merapi bagian Timur Laut ini telah menempanya menjadi seorang yang religius, setia kawan dan pekerja sosial sejati. Pribadi yang melekat pada karakter Marpuji ini tercermin pada aktivitas keseharianya, diantaranya tercermin dalam memimpin Universitas Muhammadiyah Surakarta, Muhammmadiyah Jawa Tengah dan anggota pimpinan Majelis DIKTI PP Muhammadiyah.
Pria yang menikah dengan Saudari Siti Zulaichah (1951) dan dikaruniai tiga orang putri ini, yakni Isna Fahmi Uswati (1981), Tazkiyatun Ni’mah (1982), dan Zumana Masriyatur Rahmah (1984) memulai karirnnya sebagai staf redaksi di penerbit Bulan Bintang Jakarta (1978-1979). Namun, pekerjaan itu ia tinggalkan karena diminta pulang oleh sang ibunda tercinta.
Ketika di rumah mendampingi ibundanya, ia diminta Bapak Mohammad Djazman (Rektor) untuk mengabdikan dirinya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang kala itu bernama IKIP Muhammadiyah (1979). Sejak saat itu, lulusan Fakultas Syariah program Baccalaureat (1974) dan Doktoral (1978) IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini resmi menjadi dosen di IKIP Muhammadiyah (sekarang Universitas Muhammadiyah Surakarta di Fakultas Agama Islam).
Selain sebagai dosen, ia bersama kawan-kawannya, aktif meluangkan waktu untuk mencurahkan perhatiannya kepada komunitas masjid dan jamaah pengajian di berbagai tempat. Perhatiannya terhadap komunitas ini menjangkau tidak hanya di wilayah Jawa Tengah, akan tetapi juga sejumlah daerah di kawasan Indonesia Bagian Timur. Berangkat dari dua aktivitas ini, membuat dia sekarang dikenal sebagai seorang yang religius, setia kawan dan pekerja sosial sejati.
Karena pedulinya terhadap orang yang tidak beruntung ini, alumni Magister Studi Islam bidang keahlian Ekonomi Islam (2006) Universitas Islam Indonesia Jogjakarta ini, ketika memimpin Muhammadiyah Jawa Tengah membentuk tim taskforce untuk Bantuan Kemanusiaan. Ia menugaskan Biro Kerjasama PWM Jateng melalui Mobile Clinic dan Jejaring Kerja Kemanusaiaannya untuk memperhatikan masyarakat miskin, terutama ibu dan anak di pedesaan.
Ketika terjadi banjir di Jawa Tengah, ia memimpin tim taskforce tersebut untuk menolong korban. Ketika terjadi gempa di DIY dan Klaten, ia membangun kerjasama dengan Departemen Kesehatan melalui Menteri Kesehatan Ibu Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp.JK dan Kedutaan Australia, Mr. HE. Bill Farmer untuk membantu korban gempa di Klaten. Sejumlah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah didorong bekerja menolong korban. Bersama Kedutaan Australia melalui program Australia Indonesia Partnership (AIP) melakukan program tanggap bencana dan rekonstruksi pasca bencana dengan membangun satu Rumah Sakit PKU Baru di Gantiwarno dan lima (5) sekolah baru di lima (5) kecamatan di Klaten.
Sebagai pribadi yang ‘abid (ta’at beribadah), wara’ (berhati-hati dalam hal yang subhat), zuhud (tidak berorientasi kepada harta, semata mencari ridha Allah) telah mengukuhkan karakternya sebagai orang yang memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah dalam dirinya. Sifat yang ia miliki ini menjadikan dia layak untuk diberikan amanat/tanggungjawab yang lebih besar dari sekedar kepentingan dirinya (Ma’arif Jamuin).